Cerita Seks – Saya membuka pintu dan menemukan seorang remaja perempuan muda berseragam putih abu-abu dan helm pink. Dia adalah Nining, dengan tubuh yang luar biasa sempurna melebihi usianya. Wanita itu berkulit putih, memiliki wajah yang indah seperti wanita Sunda, tingginya sekitar 170 sentimeter, dan bodinya sangat indah.
Maklum Nining menyukai menari dan mahir menari jaipong, yang secara otomatis membentuk tubuhnya menjadi singset dengan pantat yang sintal, semok, montok, dan suka nungging. Dia masuk tanpa malu dan tidak terkejut dengan keadaanku yang hanya memakai CD Gtman. Ternyata dia adalah seorang pria yang egois yang melakukan ini untuk membiayai sekolahnya, karena dia tinggal bersama pamannya di tempat ini dan tidak pernah dikirimi uang oleh ortunya.
Mungkinkah saya harus menghubungi Pak, Om, atau Mas? “Mas aja biar mesra!” Tanya Nining, membuka obrolan. “Aku mandi dulu ya Mas?” saya bertanya. Sambil melepaskan seragam SMAnya, dia berkata
Betapa indahnya tubuh Nining! Kulitnya halus tanpa cela, payudaranya yang membulat sempurna, dan ooh eemmmm. Belahan pantatnya mirip dengan buah apel australia. Aku sampai menelan ludah mengagumi keseksiannya, penisku mengeras, dan nafasku memburu karena ingin segera menikmati tubuhnya. Tanpa menutup pintu kamar mandi, Ning mengguyur dirinya dengan semprotan shower.
Cerita Dewasa—Nining, si bokingan, melenggak-lenggok menari sambil memainkan shower dengan cara yang mirip dengan mik. Penampilannya mirip dengan pertunjukan striptease. Aku tidak bisa menahan diri lagi dan membuang handuk dan CD, yang sebenarnya baru saja aku kenakan saat membuka pintu. Aku langsung memeluk tubuh basahnya ketika aku mendekati dia.
Tidakkah Anda kuat, Mas? “Kau nakal Ya, mempermainkan aku?” tanya dia dengan manja. “Gantian dong, Mas, kemarin Mas membuatku lari sampai lemes!” Saya bertanya. “Oooo ingin membalas ya?” dia bertanya. Sambil mencubit putingnya yang mengacung, saya berkata, “Kami langsung berpelukan erat dan beradu bibir dengan panas sambil meraba-raba tubuhnya yang halus. Itu sangat menyenangkan, dan busa sabun cair membuat suasana semakin hangat, membuat elusanku semakin lembut, licin, dan nyaman.”
Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh, pantatnya menggeliat dan menggelitik penisku sebagai tanggapan atas perlaakuanku yang terus-menerus meremas dan memainkan payudaranya yang besar. Tidak mungkin bagi saya untuk terus bercumbu dengan Cristine dan Angelica, karena stamina saya sudah terkuras. Aku segera menggendongnya, melemparnya ke atas kasur, dan menindihnya dengan cepat.
“Mas kotor, apakah busa sabun masih menutupi Nining?” Protestanya adalah, “Udah biarin aja…ntar juga dibersihkan orang hotel!” Jawabku, sambil meremas dan memilin putingnya yang merah mengacung, melumat kedua payudaranya sampai habis. Ninin terus melenguh dan memejamkan mata untuk menikmati setiap detik yang dia habiskan untuk bercumbu denganku. Aku terus menjilat dan mencium kulitnya ke bawah, menuju selangkanganya.
Jembutnya yang lembut dan lembut, tidak terlalu keriting dan hampir lurus, membuatku tergoda untuk memakannya. Sambil menggigit bibirku dengan mesra, aku cium bibir vaginanya.
Sambil menjambak rambutku dengan lirih, Ning merintih, “Geli Mas, jangan begitu aku malu.” teriakannya, “Haemmmm..haemmmmmm…tapi enak kan?!” Memasukkan ujung jari telunjukku ke dalam memeknya dan sengaja menggigitnya dengan kuat, jawabku.
Sambil membelai rambutku, dia berkata, “AAAAAUUUUW…AH..AH..UUUUUUUUUUUUUHHHH HHHH.” Vaginanya bersih dan terawat sehingga terasa lezat dan menarik. Aku mulai memaju mundurkan jariku, mengocoknya, dan memutar-mutar jariku untuk menggelitik ruang di vaginanya.
Dia meminta agar dia buru-buru memasukkannya. Dia bertanya, “Bentar lagi ya?” Jawaban saya
Cerita Dewasa—Aku semakin cepat dan semakin dalam hingga jariku tidak tersisa. Dengan kepala mendongak ke atas dan kaki menendang-nendang tubuhku, gerakannya tiba-tiba menjadi bebas dan tidak terkendali. Aku terus mengocoknya sampai lendir orgasmenya keluar dari bibirku.
Dengan tubuhnya yang semakin basah, penuh dengan air dan keringat, Nining bergumam dan terengah-engah. Untuk menghindari kehilangan waktu, aku langsung membuka paahanya dengan lebar, membungkus pantatnya dengan bantal, dan kemudian menyerangnya dengan penisku.
Penisku melengkung saat memasuki memeknya, menunjukkan bahwa memeknya masih sempit dan memerlukan dorongan tambahan untuk menerobosnya. Maju, mundur, maju, mundur, berulang kali, semakin cepat. Aku tertarik untuk meremas kedua bola kenyal yang berayun di dadanya. Aku kunci pahanya dengan kakiku dan arahkan kedua tanganku untuk menjamah dan memerah susunya. Saya remas dengan kuat sebelum bergabung….
AAAAAAAHHH… OOOHHH.. OOH.. OOOHHH.. OOOOHHH… AAAAAH H..AH..AH…AH… “Mmmmm… goyanganmu sangat menyenangkan, Pak! “Aku mau kok sering-sering memuaskan kamu,” katanya sambil meringis. Rayuku, “Kenapa tidak dari dulu? Aku sudah lulus!” “Lebih baik jika kamu bukan muridku, bisa bebas!” jawabnya. Jawabku dengan menggenjot goyanganku dan semakin keras mendorongnya maju hingga pantatnya terangkat dan melengkung di perutnya. Sangat dalam! Memek bokingan Nining lebih dalam daripada Angelica. Sangat menyenangkan menelan penisku sampai habis.
Keluarnya lava hangat dari vagina Nining membuatnya lebih licin dan menyenangkan.
“Maaaassss…aku berada di atas!” “Iya…bentar lagi! Jawabku, sambil saya menekan lebih dalam dan lebih dalam, saya merasakan denyut kencang pada palkonku yang hampir menyemprotkan sperma. Buru-buru, aku kembali mengatur tempo seranganku, tetapi untuk memberinya kesempatan untuk melihat posisi WOT.
Dengan cepat, Nining mulai menelan penis saya dengan vaginanya. Nining langsung menggoyangkan pantatnya dengan cepat sambil memegang tangannya di dadaku. Dalam hati, aku memuji keahlian Inul dalam memutar pantatnya dengan cepat ke kiri, mirip dengan goyangan ngebor Inul. Sejujurnya, aku belum pernah mendengar suara ngebor yang menggelegar dengan begitu cepat. Saya cenut-cenut di palkonku karena sangat terangsang. Aku langsung menarik putingnya.
Sangat menyedihkan, Mas. “Maaf Ning…aku reflek!” katanya dengan marah. Jawaban saya
Cerita Dewasa—Setelah mengatur kembali posisinya dengan cepat, Nining tahu bahwa aku tidak tahan diperlakukan demikian. Desah yang sangat menggembirakan! Kami bergulat lagi dengan goyangan yang seimbang, terus dan terus hingga lima belas menit kemudian, ketika palkonku kembali berkedut kencang, dan saya tidak bisa menahan rasa nikmat yang luar biasa itu.
CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! CROT! Saya memujinya dengan berkata, “Maaf, Mas, Anda tidak mengatakan apa-apa. Anda sedang disemprotkan di dalam.” “Aku tidak kuat Ning,…maaf! jawabku,” jawabnya.
“Berdoa saja supaya aku tidak hamil,” jawabnya dengan centil sambil mencubit hidungku.
Dengan detak jantung yang cepat dan nafas yang terengah-engah, tubuh Nining ambruk di atasku. Kami berpelukan sambil berbicara dengan baik. Begitu Nining melihat jam sudah menunjukkan pukul 16:20 Wib, dia tiba-tiba terkejut. Dia segera mencuci muka, memakai seragamnya, dan berpamitan pulang karena tidak ingin dimarahi oleh ibunya yang cerewet. Saya tidak memiliki waktu untuk mengucapkan terima kasih….
Malam itu, Elvine tidak tiba di hotel untuk bertemu denganku, yang membuatku menunggu dan tidak memiliki kegiatan apa pun. Aku sangat kecewa dan geregetan, meskipun aku tidak tahu mengapa. Dia tidak ada di sekolah, dan ketika saya bertanya pada Angelica dan rekan-rekannya, mereka dengan santai menjawab bahwa mereka tidak tahu. Saya benar-benar dikerjakan oleh elvine. Dengan hati-hati, saya berbicara. Di siang hari, ketika hampir semua guru dan murid sudah pulang, Elvine tiba-tiba datang kepadaku di ruang guru.
Dia meminta maaf karena tidak bisa datang semalam dan baru bisa bertemu denganku siang ini karena dia harus segera pergi ke rumah neneknya yang sedang sakit parah. Dia meminta agar nilainya diberikan segera, dan dia berjanji akan menggantinya di kemudian hari. Aku hanya mengiyakan karena tidak tega karena kecapean menunggu.
Pengalamanku ini hanya sebuah awal yang membuat kehidupanku berubah secara keseluruhan, terutama dalam hal seks dan wanita bokingan.