Cerita Hot – Di daerahku, wanita yang disebut Diva terkenal memiliki buah dada yang besar dan selalu pede.
memamerkan payudaranya di depan umum, jadi aku ingin mencicipi tubuhnya yang menarik
Saat aku mendapat undangan untuk peluncuran film pertamanya, saya tahu dia adalah artis yang naik daun.

Dengan hubungan yang luas yang saya miliki pada saat itu, saya dapat bertemu Diva di rumahnya, karena dia

ingin membuat situs web pribadinya sendiri, dan sudah dua kali dia meminta bantuanku untuk mengoperasikannya.
datang ke rumahnya untuk mengadakan pertemuan umum, dan untuk ketiganya aku mengadakan pertemuan di rumahnya setelah itu
berhasil menidurinya saat dia sedang tidur.

Singkatnya, ketika aku dan dia mengadakan pertemuan di rumahnya pada siang hari dan hanya kami berdua yang hadir,
tanpa pasangan seksual Diva sama sekali.

“Apa saja hendak diisi?” tanyaku sambil menghembuskan rokokku yang hanya diisi separo.

“Apa saja.. profil pribadi…”

“Apa yang bagian dalamnya?” tanyaku dengan nakal sehingga tertawa.

“Ya janganlah… mosok seperti itu diobral,” Diva tersenyum sambil membusungkan dadanya.
seolah punggungnya gatal

Aku berusaha menahan napas.

“Alamak besar sekali.. aku ingin merasakan kekenyalan buah dadanya.” Aku berteriak dengan marah.

“Ya setidaknya orang khan banyak nanya berapa ukuran BH Mbak Diva,” kataku sambil cengengesan.
Meskipun aku tidak marah, bungkus rokokku malah dilempari.

“Sialan, Han…”

Seperti biasa, saya biasa mengunjungi situs web orang lain, jadi saya harus tahu sedikit tentang profil mereka, baik yang
luar dan dalamnya”

“Hah..” Diva terkejut.”

“Khan hanya sedikit, Mbak Diva. Jika seluruhnya, ya mana mau,” kataku sambil menetralkan dirinya.
kembali tertawa dan menunjukkan senyuman nakal, menatapku seolah ingin menelanku.

Hari itu, Diva mengenakan pakaian yang sangat menggoda dengan belahan dadanya yang terbuka.

sedang pahanya yang halus membuat saya senang berbicara tanpa henti karena roknya yang sangat pendek, tetapi
Hal itu malah menyenangkan Diva.

Dianggap sebagai janda, kebutuhan seksualnya harus dipenuhi atau menjadi beban baginya. Namun,
mempunyai kekasih dari Jerman, tetapi beberapa tidak dapat diatasi. Bahkan untuk waktu yang lama, Diva
memancingku untuk lebih berani mendekatinya saat kami semakin akrab untuk berbicara tentang masalah internetnya.

“Lantas gimana, Mbak Diva, tentang jatah seksnya?” dengan menulisnya di agenda saya, saya menanyakannya tanpa melihatnya.

“Ih.. nanya kok gitu sih…” Diva masih terkejut.

“Saya juga bingung karena saya diminta untuk menulis profil karena saya harus bertanya agar tidak salah kutip.”
berkata saya sambil tertawa.

Kamu sangat nakal.

Jika hanya ditulis sepenuhnya, penggemar tidak akan mengaksesnya, apalagi jika artisnya tersedia untuk umum.
“Sangat mudah dibina dan diarahkan,” kataku sambil melihatnya.

Baiklah… setidaknya sekali seminggu… “

“Dengan siapa?”

Cerita Sex Dewasa: “Rahasialah, itu jangan dimasukkan. Aku malu.”

“Nggak deh, aku bisa menjaga privasi orang bahkan jika itu selingkuhan,” kataku sambil tertawa.

Apa Anda suka selingkuh? tidak menikah

Jika dikatakan mengganggu istri orang lain tidak masuk akal, orang yang diajak tidak merasa terganggu, malah sebaliknya.
senang dan puas seperti itu

Kami tertawa bersama karena Diva tertawa begitu keras sehingga tangannya menyenggol gelas.

Sambil membungkuk, mataku tertuju pada buah dadanya, saya berencana untuk mengambil pecahan gelas itu.

Ketika aku menoleh ke dadanya Diva, dia menatapku dengan tajam.

“Kamu nakal sih,” kata Diva sambil menjawil hidungku.

“Andai boleh sih aku bermain di sana,” bisikku.

Setelah memandangku dengan mata yang teduh, Diva berdiri dan menarik tanganku. Aku hanya melihat dan
dibawa ke kamarnya

Pintu ditutup saat masuk ke kamar.

Diva membuka pakaiannya dan berkata, “Kau boleh lihat seluruh tubuhku Han.. kau akan menyesal.”
Di ranjang, aku berdegup dengan kencang.

Sejak masuk ke rumah Diva, penisku sudah ngaceng.

Aku tahu kau marah sejak awal… sekarang kau buktiin bahwa kata-katamu bisa menyenangkan istri orang.”
menarik Diva untuk membuka BHnya dengan cara yang nakal. Buah dadanya sangat besar ketika cup BH dilepas.
menantang.

“Benar benar bidadari Mbak Divaini,” kataku disambut dengan tawa cekikikan, lalu duduk dan meremas tanganku.

Setelah membuka pakaianku dan kaos dalamku, penisku tercetak.

“Awwww.. sakit jika tetap dalam celana”

Aku segera meremas buah dadanya yang besar dan kenyal itu.

“Aww… Han… remas oh.. enaknya tanganmu,” teriak Diva dengan nakal, menarik perhatian.
bagia kepalanya, penisku menyembul dari celana dalamku

“Ih.. kontolmu besar sekali, Han…” puji Diva sambil menarik CDku, “Dan sekarang kontolku mengacung dengan keras.”
bebas

Apa yang akan terisi jika masuk ke dalam tempekku? “Diva dengan nakal mengocok dan meremas penisku.”

“Masuklah,” kataku sambil menarik tangan Diva agar naik ke ranjang, kutindihnya dengan gemas, “dan kemudian pergi.”
Kami berciuman dengan rakus, bibir bertaut, dan tanganku bermain di
dadanya yang tertekuk. Kami bermain lidah satu sama lain dan kukulum bibir kami saat mencari lidahnya.
menghisap dan menangis.

“Han.. puasi aku ya.. aku sudah lama tidak digituin,” pinta Diva sambil tersenyum.
“Aku juga menginginkan Mbak Diva,” kataku lagi, menarik bibirnya.
sangat bagus,

Cerita Dewasa: Aku memeluk Diva sehingga dia memegang kepalaku untuk mengontrol pagutannya.
Tanganku semakin nakal mengelus pahanya yang mulus, membuat Diva terdesak.
Menggelinjang tak karuan, aku menarik CDnya dengan tanganku, Diva membantunya, dan aku melirik ke bawah.
Jembutnya lebat dan halus.

Pagutan demi pagutan membawa kami ke dalam permainan seks yang dashyat, dan Diva semakin tenggelam dalamnya.
dalam genggaman. Setelah mengelus punggungku, dia turun ke depan dan memegang penisku.
Kutarik tangannya ke dalam lubangnya dan terus mencium bibirnya.

“Jangan dulu, Mbak Diva, aku belum mengoralmu,” kataku dengan nafas tersengal karena permainan bibir saya.
yang lama, dan Diva menyukainya.

Saya tidak bisa menahan, sayang. “Oh, puasi aku, semprot aku dengan air manimu, sayang,” kata Diva dengan penuh kasih.
memikat

Saya akan sangat menghargai Anda, Mbak Vivi. “

Diva berkata, “Kontolmu gedhe.. ayo masukin ke tempekku, sayang.. sodok tempekku sepuasmu, Han.”
memberikan motivasi.

Aku langsung mengelesot ke arah vagina Diva, yang bentuknya sangat rapat karena sudah lama tidak dilihat.
digunakan.

“Sangat menarik, sayang..” Saya berkata, “Oh, Diva, jika tidak dioral, itu tidak akan masuk.”
dimasukkan ke dalam vaginanya, Diva merintih

“Terserah saya, sayang..” “

Aku langsung menyosor ke dalam vaginanya dan memasukkan sedotan ke dalamnya, membuat Diva mengerang.
dan mengejek

“Awwww..aaaaarggg.. terus sayang… terus,” kata Diva sambil menggelinjang.
Matanya merem melek saat aku memasukkannya ke dalam vaginanya, ke kiri dan ke kanan.

“Majulah Han….” Diva berteriak dengan suara yang cukup keras, “Aoooooo… aku tidak…”
Di dalam kamarnya, suara itu sangat nyaring.

Aku sangat senang mengoral vagina Diva dan akhirnya menikmati tubuh sintalnya dengan buah dada.
besar ini, tanganku meremas buah dadanya sambil dia mengoral dan mencoba mengerjai klitorisnya,

Jadi Diva menggelinjang seperti cacing kepanasan, seluruh tubuhnya terbungkus dengan
tergesa-gesa dan basah, bibirnya digigit dan dilepaskan lagi, tangannya memegang gapai sprei,

Setiap kusentil Diva naik, aku terus menyedot dan menyentil klitorisnya dengan lidahku.
dadanya sehingga saya tidak bisa melingkarinya karena tangan saya semakin erat meremasnya.

Diva teriak dengan nyaring dan tak perduli, “Oooooooooohhhhhh… ssssssstttttt..eeeeeeenaaaaaak”.
lagi-lagi, siang yang panas itu membuatnya berkeringat lebih banyak.

Saya terus menyedot, dan Diva menjadi semakin tidak karuan dan terus menggoyangkan tubuhnya.
Akibatnya, kakinya menjepit kepalaku sehingga aku tidak bisa bergerak, dan rambut di kepalaku diremas dan
Diva menggelinjang dengan lebih keras, tidak tahan kuoral.

Cerita Dewasa—Saat Diva akhirnya mencapai orgasme pertamanya, tubuhnya menegang sangat kaku.
Kepalaku lepas, muncrat dari vaginanya, tanganku menahan pahanya agar tidak menjepitku lebih keras.
cairan kewanitaannya dan muncratnya sama derasnya dengan air kecing lelaki yang ngaceng.

“Hmmm. sudah lama tidak bersetubuh ya?” tanya saya sambil saya tidur di sampingnya dan saya memberinya senyuman ramah.

Kubiarkan saja memandang Diva saat dia menikmati orgasmenya.
Matanya masih merem, tetapi akhirnya dia pelan-pelan membuka matanya, dan saya melihat Diva tersenyum padanya.

“Terima kasih, Han. Aku sudah lama tidak makan sodok.”

“Ntar aku puasi, lihat tuh.. penisku yang akan mengoyak vagina Mbak Diva,” kataku menunjuk ke penisku.
yang tersenyum.

“Tunggu sedikit, sayang…”

Setelah membiarkan diriku memandangnya, Diva tiba-tiba menindihku dan mencium bibirku.
sangat rakus, kemudian meludahi saya sambil menduduki pingangku, tangannya di atas mulutnya,
Kemudian mundur lagi dan memasukkan ludahnya ke dalam penisku dan dikocoknya.

“Kontolmu besar sekali, Han…” katanya sambil mengarahkan penisku ke lubang vagina Diva dengan gemas.

Aku hanya bisa tiduran saat mili demi mili penisku mulai masuk ke dalam dadanya saya.

“Auuuuuuh… luar biasa… Diva mendesah, “Oooooh, kontolmu enaknya.”

“Oh, betapa menyenangkan saya bisa menikmati tubuhmu, Mbak Diva,” kataku sambil meremas dadanya.
Rambut panjangnya semakin tidak jelas. Penisku semakin terjebak dalam lubangnya.
licin dan becek itu, lubangnya sangat sempit, dan bagian atas vagina
Diva meringis dan menatapku dengan senyuman saat penisku semakin tenggelam.
mengejutkan

“Mbak Divamau, tiap hari aku giniin,” kataku dengan nakal.

“Saya ingin tiap hari,” kata Diva dengan suara gugup.

Diva menyentaknya dengan gemas saat penisku tinggal beberapa centi, membuat kami memekik.
sama dengan

“Addddduuuuh… enaknya…” teriak Diva sambil menarik tanganku untuk duduk di tempat tidur.
Saat saya menggeser pantatku, saya merasakan bahwa saya diperas dalam vaginanya.

“Bisa muncrat nih,” semprotku sembarangan.

Awas jika Anda keluar terlebih dahulu… “Diva belakang menyemprotku.”

Diva kemudian naik turun dan mengejarku. Aku berusaha mengimbanginya, dan dia merangkul tanganku di pundaku.
Saya semakin suka dengan gerakan buah dadanya yang naik turun dan ketatnya.
Diva melenguh dengan keras karena dada besar itu, kuremas remas

“Oh. enaknya. terus Han. ayo. ayo.” kata Diva sambil mendayung lebih dalam.

“Iya, sayang.. oh.. aku ingin terus bersamamu, Mbak Viviku,” kataku sambil mencium bibirnya.
Dengan tanganku menyentuh telapakku dan meremas dadanya Diva, bibir kami bertaut dengan mesra.
Penisku menggelinjang tak karuan dan masuk ke dalam vagina Diva. Gerakan Diva sangat berbeda, tidak hanya
naik turun dan kadang-kadang memutar membuatku merasa seperti penisku disedot dan dipilin.

Kami memacu satu sama lain, dan suara keciplak alat kelamin kami membuat kami semakin terhanyut dalam kenikmatan.
biarawan.

“Oh.. sayang… enak sekali.. nik.. nikmat,” kata Diva sambil melumat bibirku dengan tangannya.
terus meremas buah dadanya yang besar dengan telapak tanganku. Gerakan Diva terus meningkat.
liar di atasku sehingga Diva menjadi lebih binal dan tidak terkendali; wanita ini sudah lama tidak
ejakulasi, vaginanya sangat menjepit penisku.

Karena dia sangat ngebet, Diva sangat merindukan hubungan seks.

“Kau juga nakal Han… urusan pekerjaan sampai begini,” kata Diva sambil mengalihkan nafasnya.

“Iya, Mbak Diva, akan lebih mudah bagi saya untuk menulis.”

Jangan tulis hubungan seks ini, sayang.”

“Tidak, Mbak, aku janji,” kataku sambil melawan nafsu liar Diva itu, tubuhnya naik turun.
menggenjotku. Tubuhnya semakin cepat menggenjot, seolah-olah dia sedang mengalami orgasme.

“Han.. kau mau.. mau muncak.. ayo..” Diva naik dengan cepat dan liar, “Aku ingin muncak.”
mengimbangi gerakan dengan semakin keras meremas buah dadanya.

“Iya.. keluarkan saja,” kataku sambil terus melawan, tetapi tubuh Diva bergerak lebih cepat dan lebih cepat.
Diva sangat menengang saat vaginanya menjepit penisku dua kali lipat, dan saya berusaha untuk tidak muncrat saat orgasme.
Busur panah menyeret kaku.

“Aaaaaaaku…. oooooh……….saaaaaaampaiiiiiii”, teriak Diva sambil membusungkan dadanya dan menarik napas lebar.
kuremas untuk meningkatkan orgasme keduanya,

Sampai Diva mengejan di atas tubuhku berkali-kali. Setelah tubuhnya menegang dengan keras, kemudian
lemas dalam pelukanku, dan aku memberinya elusa di pungungnya.

Kubiarkan tubuh berkeringat itu diam dalam pelukanku, dan aku hanya memeluknya.
memikat. Diva kemudian berbicara.

“Terima kasih, sayang.. telah memuaskan aku.. kau memang hebat Han..” Diva mengucapkan terima kasih dengan memberikan
ciuman di bibirku

Sama-sama.. “

“Kontolmu luar biasa, sayang.. aku suka.. ntar aku putus sama pacarku,” kata Diva sambil memohon.

“Hubungan kita hanya berfokus pada seks, sayang, seks dan pekerjaan.” “


“Permisi… aku suka kamu, sayang.. kau ganteng.. pintar.. dan nakal.” kata Diva sambil memegang tangannya.
kepala saya

“Ah.” Saya menjawab dengan senyuman hangat.

“Saya ingin menjadi pacarmu, Han. Aku membutuhkan pelampias seperti ini. Jika saya tidak dipuasi, saya bisa pergi secepat mungkin.”
dimarahi

“Kalau begitu, kita belum selesai berbicara. Mbak Divadah sangat tertarik untuk meminta seks.

“Idih, Anda juga nakal”

“Aku tahu kok, Mbak Divapengin seperti ini. Mancing mancing dengan pakaian minim mengundang nafsuku.”

“Aku suka kamu. Jika kamu tidak disebutkan, saya tidak akan mau.”

“Jika Mbak Divajadi, pacar gelap saya, mau saja”

“Aku benar-benar bosan dengan dia. Dia sangat kasar.”

“Ya… “

“Silakan, jadi pacarku ya… apalagi anakku suka kamu…” kata Diva dengan memandangku dengan mesra.

“Saya sudah memiliki pacar.”

“Putusin deh.. apapun yang kau inginkan akan kukabulkan.. minta apa saja deh.”

“Cintaku tak bisa dibeli dengan apapun kecuali dengan begini,” kataku sambil memeluknya lebih erat.

Terima kasih, sayang. Kita akan lanjutkan nanti ya. Semprot air manimu ke tempekku dan hamili aku.
“sayang”

Diva tergolek lemas di pelukanku, tubuhnya berkeringat dan cairan menetes dari vaginanya.
Ketika kutarik cairanya lagi, orgasmenya membasahi sprei.
Rambutnya tidak teratur; satu hal yang saya sukai dari Diva adalah kegemarannya untuk berbicara dengan cara yang tidak masuk akal, bahkan lebih kotor daripada orang lain.
Artis lain yang pernah dikutuk, seperti Andi Soraya atau Anne J Cotto, masih kalah vulgar dengan Diva ini.

“Sabar, saya akan merawat Mbak Diva nanti.”

“Tempek ah.. kontol ah..” kata Diva dengan cara yang tidak sopan.

“Ih.. jorok banget sih,” kataku sambil mengelus dadanya sambil berbaring.
Diva menikmati penisku menancap di vaginanya.

“Habis, jika tidak jorok, itu tidak menyenangkan. Tunggu sebentar, biarkan penis besarmu.”
Kuusap vaginaku, “Hmmm, kontolmu kujepit dalam tempekku dulu.”

“Ya.”

“Kontolmu harus masuk ke tempekku, Han… Aku suka kontolmu yang gedhe itu, kontol terbesar yang sudah ada di dunia.”
Masuk ke dalam tempekku dengan bangga dan semprot air manimu.
sudah lama tidak hadir…

“Iya ya.” Dia mulai menggoyang dengan pelan dan disambut dengan ciuman ganas Diva.
Sayang, usap susuku dan buah dadaku… Itu benar. “

Aku malah bermain-main dengan punting buah dada Diva yang besar, buah dadanya yang
Dengan punting yang besar itu, aku meremas sebelah kiri dan sebelah kanan seperti menyusui.

Setelah kugigit punting itu dengan pelan di dalam mulutku, aku sedotnya dengan keras sehingga membuat Diva
Menggelinjang tak karuan, dia meremas kepalaku dengan kedua tangannya.

“Awwww.. bagus Han.. teruslah.. “Oh, aku suka akan kamu, sayang,” kata Diva.
sambil merem melek keenakan, menggelengkan kepalanya kanan kiri

Dengan punting buah dada Diva, saya benar-benar menikmatinya. Punting di sebelah kiri saya juga kerjakan.
Kemudian aku meremas buah dada kanan saya, yang mengeras dan kenyal.
membuat saya sangat senang.

Jugalilah buah dadanya sebelah kiri dan lanjutkan ke belahan buah dadanya.
ke belahan itu, dan aku menelan keringatnya saat menjilatinya. Kemudian naik ke leher Diva.

Aku dengan cepat memakan bibirnya yang seksi itu sampai habis. Diva hingga megap-megap
melawan ciuman saya, lidah saya menyapu langit-langit mulut Diva, dan dia tidak mampu menahan ciuman saya.
bibir saya, menarik kepala saya

“Huuuuuaaaah.. brenti han.. aku.. aku.. tidak kuat,” kata Diva sambil mencegahku mengunyah bibirnya. Namun, saya tetap menahan diri untuk melakukannya.
Aku mulai menghisap bibirnya lagi dan lagi sehingga Diva tidak mau melayaninya.
turunkan pantatku ke rencana,

Setelah aku pergi, Diva mengikutiku dan menggesekkan penisku ke dalam vaginanya.
mudah untuk merusak vagina Diva. Tanganku terus meremas buah dada yang
mengubah itu.

Deru nafas yang tidak teratur memenuhi kami. Melawan lumatan bibir dan kepalaku, Diva sangat kepayahan.

Aku terus memacunya naik turun, kadang-kadang memutar, dengan beban di leher sebelah kiri.
Dengan pantatku bergegas, aku semakin cepat menggenjot tubuh basah keringat Diva dengan nikmat.

“Han… aaaaaaaaauhhhhh.. enaknya kontolmu… auh.. terus..” kata Diva dengan marah.
Tubuhnya menggelinjang dengan cara yang mirip dengan cacing kepanasan.

“Aku tidak tahan, Han… aaaaaaaaooooooooooooh…” teriak Diva lagi, membuat saya merasa seperti penis saya diikat lagi.
dengan tegas.

“Mbak Diva, keluarkan lonteku.”

“Iya, sayang.. aku memang lonte.. aku lontemu,” teriak Diva dengan suara yang semakin kotor.

Aku tersenyum dan menggenjotnya lebih cepat. Dalam waktu tiga menit, Diva kembali.
mengeringkan

“Aku mau… sam… paaaaii..” Saya sangat terkejut. “Oh, aku lontemu!” teriak Diva.
Saya semakin cepat menyodoknya saat saya meremas dadanya dan melumat bibirnya.
sehingga Five begitu puas sehingga lahar seksnya membasahi penisku dengan
cairan dari orgasmenya.

Tubuhnya bergetar, memelukku dengan lemas, dan akhirnya tetap diam. Diam selama lima menit.
Kemudian dia mengelus elus punggungku dan membisikkan sesuatu kepadaku.

“Aku memang lonte, sayang.. hanya bagimu Han.. kau boleh sebut aku apa saja,” kata Diva dengan ramah.

“Aneh saja Anda, Madam”

“Biar.. asal kau harus menggauliku Han… hukumnya ya… berarapun minta uang akan kuberi Han.”
kata Diva dengan angkuh

“Bagus juga menyebut Mbak Diva dengan lonte.”

“Iya… aku memang lontemu Han… aku adalah WTSmu… kau boleh pakai aku kapan saja”

“Hmmm.. Anda sangat nakal dan nakal, Mbak Diva.”

Ketika Anda keluar, Han? Aku lelah. Kontolmu sangat kuat.”

“Ntar juga muncrat. Bersabarlah. Bersabarlah dengan lonteku. Bersabarlah dengan WTSku. Saya menyukai buah dadamu yang besar.”
“Ini,” saya berkata sambil memegangnya.

“Auuuuuuuuh.. pelan sayang…” teriak Diva dengan nakal, kedua kakinya terjepit.
pinggang saya

Diva memekik keras setelah menggulingkan tubuhnya dan menindihku.

“Saaaaaaakit… waduh.. penismu… kontolmu benar-benar galak nih.” teriakan Diva sambil menggelengkan kepalanya.
memberikan ciuman hangat, tetapi singkat, ketika aku memegang kepalanya agar tidak terputus
Ciumannya gagal terlepas dari bibirku.

Sayang, aku tidak kuat untuk melumatmu. Tolong, aku kalah.

“Haaahhahha.” Saya tertawa.

“Keluarkan manimu sekarang, atau aku akan mengocok kontolmu dengan tanganku agar muncrat.”

“Jangan ah, aku ingin menyemprot vaginamu,” kataku dengan ramah.

“Tempek, sayang.. sebut dengan tempek dan adikmu dengan nama kontol…” Diva tertawa saat dia berkata demikian.

Diva kembali menggoyang di atasku dan menduduki selakanganku dengan marah.
menggoyang dengan keras dan memegang kedua dengkulku,

Dipaksa untuk muncrat, Diva merapatkan kakinya sehingga terasa seperti dia mengurut penisku.

sangat luar biasa; saya hampir mencapai buah dada Diva dengan tangan saya, tetapi tidak bisa.
karena Diva memegang tanganku dan menggerakkan dadanyanya,

Diva membantuku meremas buah dadanya saya, yang menjadi lebih kenyal dan keras. Diva kemudian turun dengan
sangat singkat

“Ayo.. sayang.. lontemu juga mau muncrat lagi,” kata Diva sambil tersenyum.

“Iya.. lonteku sayang…” Saya mengiyakan dengan menyebut Diva dengan lonte. Ya, dia lucu dan suka
pamer tubuh secara sembarangan Lonte dengan selebriti. Diva sekarang di atas.
tubuhku, menggenjotku dengan sangat liar, akan menyemprotkan air maniku ke seluruh tubuhku.

“Saya tidak mampu menahan diri, Mbak…. aku menggelengkan kepalaku.”

“Keluar, sayang.. aku juga.. kleuar bersama yuk”

Kami mengimbangi gerakan satu sama lain sehingga penisku semakin tidak kuat menahan desakan, sehingga
Tak lama kemudian, aku muncrat dan menembak rahim Diva dengan penisku.

Setelah lebih dari lima kali, penisku menyemburkan isinya, yang disambut dengan cairan orgasme Diva.
ambruk saat aku memeluknya. Meskipun belum benar-benar layu, penisku setengah ngaceng.
Kami tetap diam dan bahkan tertidur di sore hari itu. Setelah 30 menit, Diva
bangunkan saya.

“Jam berapa” tanya saya

“Masih jam empat sayang… bobok sini ya.. keloni aku”, pinta Diva.

“Boleh.. kita akan main lagi ya..” Saya menjawab dengan tersenyum.

“Ih… kau benar-benar luar biasa. Aku kalah. Kami akan bertemu lagi malam ini. Saya berjanji bahwa saya tidak akan tinggal di rumah ini.”
Diva berkata, “Memakai pakaian, jika Anda ingin makan, Anda harus telanjang, jika Anda ingin menyodokku, lakukan saja.”
dengan ramah

“Baiklah.. “

“Hmmm… soal pembayaran melalui internet, saya akan mengaturnya nanti. Saya akan memberikan bonus, tetapi Anda harus berjanji bahwa jika saya
Anda harus datang. “

“Apakah Anda mengenal Febbiola?” tanya saya

Kenal… kenapa? ingin mencobanya? tanya Diva tertawa.

Itu benar. “

“Tidak boleh. Kau adalah milikku, dan aku adalah milikku.” “

“Kau lonteku tak berhak mengatur,” kataku dengan nakal.

“Jadiin aku pacarmu,” pintanya sambil mengelus kepalaku.

“Beri Febbiola dulu.. aku ingin ngentoti dia,” aku memutuskan.

Sulit untuk menyakinkannya. Bagaimana jika Emma Waroka saja? Diva menawarkan opsi.

“Aku ingin, tapi aku hanya bisa mengizinkan Anda menjadi pacarku.”

“Itu benar”

Sementara urusan kita tentang seks dan pekerjaan, kau boleh panggil aku untuk menyetubuhimu kapan saja, dan kau
sebagai lonteku, jika aku butuh, aku harus siap.

“Adil,” kata Diva singkat.